Rabu, 03 Agustus 2011

Faktor Pemicu Depresi

Menurut Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. bahwa penyebab spiritual distress lebih diakibatkan oleh melemahnya lima faktor spiritual. Pertama, disorientasi makna hidup. ia tidak mampu mengambil hikmah dari peristiwa hidup. Kedua, pendangkalan nilai, terutama nilai iman sehingga kehilangan acuan hidup yang jelas. Akhirnya ia sulit membedakan benar-salah dll.

Jumat, 22 Juli 2011

HUKUM ZAKAT

Zakat adalah bagian (harta) yang telah ditentukan, dari harta tertentu, pada waktu tertentu, dan dibagikan kepada golongan orang-orang tertentu.

Bagian dari harta yang dikeluarkan ini dinamakan zakat karena ia menambah dan memperbanyak harta tersebut secara maknawi dan mencegah malapetaka (yang mungkin menimpa harta tersebut), dan harta zakat itu pula mensucikan jiwa orang yang mengeluarkannya, sebagaimana firman Allah: “Ambillah harta dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” (QS. At-Taubah:103).

Hukum zakat adalah fardu ain (kewajiban individu) bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat wajibnya. Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang ini adalah:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian orang-orang alim yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Maka beritahukanlah mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasaknlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At-Taubah: 34-35).

KEUTAMAAN DAN MANFAAT ZAKAT

1.       Mengeluarkan zakat adalah salah satu sifat penghuni surge. Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya oran-orang yang bertakwa berada di taman-taman (surge) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka ssebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedik sekali tidur di waktu malam, dan diakhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah, dan pada harta-harta mereka ada harta untuk orang-orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”  (Adz-Dzariyaat: 15-19)

2.       Mengeluarkan zakat juga salah stu sifat orang mukmin yang berhak mendapatkan rahmat Allah.
3.       Allah SWT. Memelihara dan mengembangkan zakat untuk pemliknya. Allah berfirman: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah…” (Al-Baqarah: 276)
4.       Allah akan menaungi pemilik harta sedekah/zakat dari kondisi panas pada hari kiamatkelak
5.       Zakat dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan
6.       Zakat/sedekah dapat menghapus kesalahan dan dosa
7.       Zakat menjadi tanda keimanan bagi orang yang mengeluarkannya
8.       Zakat meluruskan akhlak dan membuka hati
9.       Zakat menjaga harta dari niat orang buruk dan mereka yang ingin mencapainya dengan cara yang tidak benar
10.   Zakat sebagai bantuan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan
11.   Zakat sebagai andil seorang muslim dalam melakukan kewajiban untuk memajukan bangsa dan negaranya
12.   Zakat sebagai realisasi syukur terhadap nikmat harta yang didapat

Rabu, 13 Juli 2011

SUKSES RAMADHAN

Indikasi Sukses di bulan ramadhan:

  1. Bahagia dan gembira menyambut ramadhan
  2. Memiliki "kekebalan" dan "imunitas" terhadap godaan syaithaniyah
  3. Semakin bersemangat dalam beribadah dan beramal
  4. Lebih akrab dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an, seperti membaca, mendengarkan, menghafal dan mentadabburinya
  5. Dekat dan lebih akrab dengan masjid
  6. Lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap langkah dan perilaku
  7. Tingkat keistiqamahan terjaga dengan baik dan bahkan meningkat secara signifikan
  8. Memiliki kepribadian stabil, karena mampu mengontrol diri dan mengendalikan nafsu
  9. Berorientasi ukrawi dalam menjalankan setiap aktivitas hidup
  10. Mamapu menegakkan hidup disiplin

Selasa, 07 Juni 2011

MENGAPA ANDA MASIH JUGA TIDAK SEGERA BERUBAH

Ada empat kebiasaan mengapa banyak orang tidak segera melakukan perubahan dalam hidupnya ,terutama dalam persoalan ekonomi.
Keempat kebiasaan yang dimaksud adalah:

Pertama: pengingkaran terhadap realitas yang sudah jauh berubah
Orang-orang disekitar kita yang tetap saja tidak mau melakukan perubahan dalam ekonominya umumnya menginginkan kenyataan lingkungan kerjanya sudah jauh berubah. Tiba-tiba mereka merasa jauh tertinggal oleh orang-orang disekitarnya, akhirnya mereka menyerah dengan keadaan itu.

Kedua: arogansi, enggan menerima umpan balik 
Secara filosofis sering dikatakan, kita diberi dua telinga oleh Tuhan dan hanya dianugrahi satu mulut tujuan agar kita lebih sering membuka diri dengan cara menerima nasehat, umpan balik, saran dan kritik membangun daripada mengkritik, menyalahkan, menggurui dan sebagainya.

Jadi ketika sejumlah orang tidak mau berubah, ini lebih disebabkan ketidakpahaman bahwa umpan balik, saran dan kritik sejumlah orang jauh lebih menguntungkan dari sekedar pemahaman dan persepsi dari diri kita  sendiri terhadap berbagai problem.

Ketiga: sikap puas diri
Sikap ini membuat sejumlah orang merasa sudah cukup dengan apa yang sudah dicapai. Sikap ini menciptakan rasa tidak perlu lagi berubah, karena semua yang dibutuhkan sudah tersedia.
Keempat: tidak menyadari adanya persaingan
Kompetensi, persaingan, adu hebat, cepat-cepatan atau apapun istilahnya menciptakan rangsangan kesadaran untuk memenangkan kompetensi atau persaingan itu. Sebaliknya kehidupan yang berjalan datar-datar saja, tanpa ada persaingan membuat banyak orang tidak terdorong dan tidak tertantang melakukan sesuatu dengan cara terbaik dan paling baik dalam hidupnya. (Ahmad Arqom, Majalah Oase LMI, Juni 2011)

Senin, 06 Juni 2011

DZIKIR, Antara Orang HIDUP dengan Orang MATI

Rasulullah saw. bersabda: "Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati" (HR. Bukhari)

Subhanallah, sungguh menggetarkan sekaligus menakutkan melihat perbandingan orang-orang yang berdzikir dan orang yang tidak berdzikir, seperti antara orang HIDUP dan orang MATI.


Dzikir dapat menjernihkan hati, melunakkan kerasnya hati, menaklukkan kerasnya kepala kesombongan, penjaga kebiasaan taubat, penumbuh rasa menyesal atas dosa dan kesalahan, pengingat banyaknya nikmat, menjadi energi penggerak rasa syukur, dan menjadi energi ruh dan hati.

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Q.S. Al-A'raf: 205)

Ayat di atas memberikan informasi bahwa dzikir dilakukan dengan sikap Tadharru' (merendahkan diri dan menghinakan diri dihadapan allah SWT.) disertai rasa takut kepada-Nya dengan suara antara diam dan suara keras.

"Katakanlah, Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganla kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan jangan pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah diantara kedua itu." (QS. Al-Isra': 110)

Dzun Nun Al-Misri menegaskan, "seorang yang benar-benar berdzikir kepada Allah akan lupa segala sesuatu selain dzikirnya. Allah akan melindunginya dari segala sesuatu, dan ia diberi ganti dari segala sesuatu.'

Jadi, jangan anggap sepele upaya dan usaha kita mendekatkan diri kepada Allah. Pertolongan segera datang karena kita memang mempersiapkan diri untuk menerima datangnya pertolongan allah SWT.

Minggu, 05 Juni 2011

Membuka Pintu Rahmat dengan Dzikir

Sesungguhnya kita berdzikir untuk membuat "hitung-hitungan" dengan Allah, bukan juga ingin bila membaca ini dan itu akan mendapat ini dan itu dari Allah. Sekali lagi bukan! Hendaknya kita berdzikir karena ingin meraih ridha-Nya dan sekaligus wujud penghambaan kita.

Dzikir merupakan "makanan pokok" bagi hati dan ruh. Dalam ungkapan lain, dzikir adalah energi hati dan ruh atau seperti ikan dan air.

Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengatakan ada lebih dari seratus keutamaan/faedah dzikir, antara lain:
Dzikir itu memuji Allah, do'a itu meminta (dipenuhi) hajat atau keperluan. maka dzikir lebih baik daripada do'a (permohonan). Dzikir dan pujian kepada Allah SWT. menjadi sebab do'a terkabul. Membaca Al-Qur'an lebih baik dari bacaan, dan dzikir lebih baik dari do'a.

Jumat, 03 Juni 2011

Abu Hurairah, Utamakan Lapar Ilmu Daripada Lapar Makanan

Meski hanya empat tahun hidup bersama Rasulullah saw. namun beliau telah menghafal dan meriwayatkan 5.374 hadits dari Nabi saw.

Abu Hurairah selalu menemani dan melayani Rasulullah saw. kapan pun dan dimana pun beliau berada. karena itu ia mendapat banyak ilmu dari Rasulullah saw. Maka ia mampu menghafal lebih banyak hadits daripada sahabat lain yang lebih senior.

Salah satu kelebihan Abu Hurairah adalah rasa laparnya akan ilmu mengalahkan rasa laparnya terhadap makanan.

Suatu hari, Abu Hurairah menceritakan keadaannya. Ia berkata, "Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia. aku pernah merapatkan perutku ke tanah karena lapar. aku mengikat perutku. Aku juga pernah terduduk kelaparan disebuah jalan yang biasa dilalui orang. dari kejauhan, Nabi saw. tersenyum saat melihatku. Sepertinya beliau mengerti keadaanku setelah beliau memperhatikah ekspresi wajahku dan posisi tubuhku".

Kemudian Nabi saw. memanggilku, "Wahai, Abu Hirr (panggilan akrab Abu Hurairah, artinya pemilik kucing kecil).

"Labbaik ya Rasulullah".

"Ikutlah denganku," ucap nabi saw.

Lalu aku menemani Nabi saw. menuju salah satu ruma keluarga beliau. nabi saw. pun masuk. Aku minta izin masuk dan beliau mengizinkannya. Disana ada segelas susu. Nabi saw. bertanya kepada penghuni rumah, "dari mana asal susu ini?"

"Seorang perempuan menghadiahkan untuk engkau, wahai rasulullah," jawab penghuni rumah.

"Wahai Abu Hirr."

"Labbaik ya Rasulullah," jawabku.

"Temuilah ahlu suffah itu. ajaklah kemari."

Saat memanggil ahlu suffah, Aku berkata sendiri, "mengapa susu ini diberikan kepada Ahli Shuffah? padahal aku paling pantas untuk minum susu itu agar kekuatanku pulih.apabila Ahli Shuffah kemari, beliau pasti menyuruhku memberikan susu itu kepada mereka dan kemungkinan saya tidak mendapat bagian dari susu itu. maka, perasaanku jadi tidak enak karena ini. tapi taat kepada allah dan Rasul harus diutamakan."

Setelah ahli Shuffah tiba dan duduk mengelilingi Nabi saw. kemudian nabi saw berkata, "Wahai abu Hirr."

"Labbaik ya Rasulullah."

'Ambil susu itu dan bagikan kepada mereka."
Abu hurairah berkata sendiri, "Aku sangat berharap aku mendapat bagian dari susu ini. Dan ini bukan berarti aku tidak taat kepada Allah dan Rasul sama sekali."

Namun aku tetap melaksanakan perintah Nabi saw. Aku memberikan susu itu kepada ahli Shuffah. Satu persatu minum sampai puas. Demi izin Allah, susunya tidak habis-habis meski telah diminum banyak orang. setelah semua minum, nabi saw. mengambil gelas itu. Nabi saw. memandang Abu Hurairah sambil tersenyum.

"Wahai Abu Hirr."

"labbaik ya Rasulullah."

"Sekarang tinggal aku dan kamu."

"Engkau benar ya Rasulullah."

"Duduklah dan minumlah."

Maka aku duduk dan meminumnya. "Minumlah." ucap nabi saw. berkali-kali menyuruhnya minum. aku terus minum hingga akhirnya aku berkata, "Tidak, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran! perut saya tidak muat lagi." Lantas Nabi saw. bersabda, "Bawa kemari gelas itu." kemudian, nabi saw. memuji Allah, menyebut asma-Nya dan kemudian meminumnya. (Sumber majalah Al-Falah, Juni 2011).

Selasa, 31 Mei 2011

Kearifan Rasulullah SAW

Pola pengajaran yang disampaikan Rasulullah SAW ssenantiasa dibalut dengan sifat kearifan, bijak dan tepat sasaran. ketika beliau ditanya tentang apa pilar islam yang paling utama?, ternyata jawab Rasulullah adalah "birrul walidain", berbuat baik pada ibu bapak. Pada saat lain, ketika ditanya lagi masalah yang sama tetapi dengan seorang penanya yang berbeda, maka beliau memberikan jawaban yang berbeda, yaitu "asshalatu 'ala waqtiha" shalat pada waktunya, dan banyak lagi versi jawaban Rasulullah yang terekam dalam berbagai hadits. bahkan seandainya Rasulullah SAW, masih hidup bersama kita sekarang, dan kita bertanya kepadanya pasti akan mendapatkan jawaban yang berbeda pula.

Senin, 30 Mei 2011

Menikmati Training ESQ 165


Keluh kesah yang tak pernah tersalurkan akhirnya hilang juga dari jiwa ini, berkat mengingat kebesaran Allah, yang sesungguhnya telah banyak melimpahkan begitu banyak nikmat-Nya yang terlupakan. Betapa agungnya Engkau Ya Allah, kami bersujud menghinakan diri dihadapan-Mu. Sesungguhnya manusia adalah makhluk lemah, namun penuh dengan kesombongan. Ya Allah sesungguhnya kami telah mendzalimi diri kami sendiri, jika tida Engkau ampuni kami, maka kami benar-benar termasuk golongan orang yang merugi. "Rabbana Innana dzalamna anfusan wa illam tghfir lana lanakunanna mina dzalimin".